Kamis, 12 November 2009

Analitycal Hierarchy Process (AHP)

A.Pengertian Analitycal Hierarchy Process (AHP)

Analytical Hierarchy Process (AHP) merupakan suatu model pendukung keputusan yang dikembangkan oleh Thomas L. Saaty. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 1993).
Model AHP juga merupakan suatu model pengambilan keputusan yang komprehensif.

B. Kelebihan dan Kelemahan AHP

Berikut adalah kelebihan-kelebihan yang dimiliki AHP:
Kesatuan (Unity)
AHP membuat permasalahan yang luas dan tidak terstruktur menjadi suatu model yang fleksibel dan mudah dipahami.
Kompleksitas (Complexity)
AHP memecahkan permasalahan yang kompleks melalui pendekatan sistem dan pengintegrasian secara deduktif.
Saling ketergantungan (Inter Dependence)
AHP dapat digunakan pada elemen-elemen sistem yang saling bebas dan tidak memerlukan hubungan linier.
Struktur Hirarki (Hierarchy Structuring)
AHP mewakili pemikiran alamiah yang cenderung mengelompokkan elemen sistem ke level-level yang berbeda dari masing-masing level berisi elemen yang serupa.
Pengukuran (Measurement)
AHP menyediakan skala pengukuran dan metode untuk mendapatkan prioritas.
Konsistensi (Consistency)
AHP mempertimbangkan konsistensi logis dalam penilaian yang digunakan untuk menentukan prioritas.
Sintesis (Synthesis)
AHP mengarah pada perkiraan keseluruhan mengenai seberapa diinginkannya masing-masing alternatif.
Trade Off
AHP mempertimbangkan prioritas relatif faktor-faktor pada sistem sehingga orang mampu memilih altenatif terbaik berdasarkan tujuan mereka.
Penilaian dan Konsensus (Judgement and Consensus)
AHP tidak mengharuskan adanya suatu konsensus, tapi menggabungkan hasil penilaian yang berbeda.
Pengulangan Proses (Process Repetition)
AHP mampu membuat orang menyaring definisi dari suatu permasalahan dan mengembangkan penilaian serta pengertian mereka melalui proses pengulangan.

Layaknya metode analisis, AHP juga memiliki kelemahan, yaitu sbagai berikut:
 Ketergantungan model AHP pada input utamanya. Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.
 Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk

C. Prinsip-Prinsip dalam AHP

Prinsip-prinsip AHP meliputi:
Penyusunan Hirarki,Penetuan Prioritas,Konsistensi Logis.

Mari kita bahas prinsip-prinsip AHP ini secara luas.
• Penyusunan Hirarki
Proses penyusunan elemen-elemen secara hirarkis meliputi pengelompokan elemen-elemen dalam komponen yang sifatnya homogen dan menyusun komponen-komponen tersebut dalam level hirarki yang tepat.Hirarki juga merupakan abstraksi struktur suatu sistem yang mempelajari fungsi interaksi antara komponen dan juga dampak-dampaknya pada sistern. Abstraksi ini mempunyai bentuk saling berkaitan, tersusun dan suatu puncak atau sasaran utama turun ke sub-sub tujuan tersebut, lain kepelaku yang memberi dorongan, turun ketujuan-tujuan pelaku, kemudian kebijakan-kebijakan, strategi-strategi tersebut

Secara umum, Hirarki dibagi dalam dalam dua jenis, yaitu:
a. Hirarki Struktural, menguraikan masalah yang kompleks diuraikan menjadi bagian-bagiannya atau elemen-elemennya menurut ciri atau besaran tententu sepenti jumlah, bentuk, ukuran atau warna.
b. Hirarki Fungsional , menguraikan masalah yang kompleks menjadi bagian-bagiannya sesuai hubungan essensialnya Misalnya masalah pemilihan pemimpin dapat diuraikan menjadi tujuan utama yaitu mencari pemimpin, kriteria pemimpin yang sesuai dan alternatif pemimpin-pemimpin yang memenuhi syarat. Penyusunan hirarki atau struktur keputusan dilakukan untuk menggambarkan elemen sistem atau alternatif keputusan yang teridentifikasi.

• Penetuan Prioritas
Dalam pengambilan keputusan hal yang perlu diperhatikan adalah pada saat pengambilan data, dimana data ini diharapkan dapat mendekati nilai yang sesungguhnya. Derajat kepentingan pelanggan dapat dilakukan dengan pendekatan perbandingan berpasangan. Perbandingan berpasangan sering digunakan untuk menentukan kepentingan relatif dari elemen-elemen dan kriteria-kriteria yang ada. Perbandingan berpasangan tensebut diulang untuk semua elemen dalam tiap tingkat. Elemen dengan bobot paling tinggi adalah pilihan keputusan yang layak dipertimbangkan untuk diambil. Untuk setiap kriteria dan alternatif, kita harus melakukan perbandingan berpasangan (pairwise comparison) yaitu membandingkan setiap elemen dengan elemen yang lainnya pada setiap tingkat hirarki secara berpasangan sehingga didapat nilai tingkat kepentingan elemen dalam bentuk pendapat kualitatif.

• Konsistensi Logis
Konsistensi mengandung dua arti, yaitu :
1.Bahwa pemikiran atau obyek yang serupa dikelompokkan menurut persamaan dan pertaliannya.
2.Bahwa intensitas relasi antan gagasan atau antar obyek yang didasarkan pada suatu kriteria tertentu akan saling membenarkan secara logis.

Dalam menggunakan prinsip ini, prinsip hirarki analitik menggunakan duaaspek sebagai berikut:
1.Aspek kualitatif untuk mendefinisikan persoalan dan hirarkinya.
2.Aspek kuantitatif utntuk menginterpretasikan penilaian dan preferensi secara ringkas.

D. Contoh Aplikasi AHP
Beberapa contoh aplikasi AHP adalah sebagai berikut:Membuat suatu set alternatif;
1. Perencanaan
2. Menentukan prioritas;
3. Memilih kebijakan terbaik setelah menemukan satu set alternatif;
4. Alokasi sumber daya
5. Menentukan kebutuhan/persyaratan;
6. Memprediksi outcome;
7. Merancang sistem;
8. Mengukur performa;
9. Memastikan stabilitas sistem;
10. Optimasi;
11. Penyelesaian konflik

2 comments:

husnulisma mengatakan...

mau nanya nih tengtang AHP.
gimana ya caranya untuk menggabungkan beberapa pendapat dan mendapatkan satu penilaian. contoh untuk beberapa manajer diberi kuesioner mengenai perbandingan seberapa penting prestasi karyawan dibanding lama kerja.
nah setiap manajer pasti mempunyai pendapat berbeda...semisal A=5, B=7, C=3 nah bagaimana cara menghitung sehingga kita bisa mendapat suatu angka hasil gabungan pendapat tersebut?

Berbagi Bersama mengatakan...

mau nanya jg, inputan angka nya itu harus beda (misal 1,2,3,4) atau boleh sama (1,2,2,3)?

Posting Komentar